Rabu, 19 Maret 2014
TODAY NEWS
JAKARTA - Kepergok menggotong televisi dari rumah Then
Venthius, di Jalan Kalianyar, RT 01, RW 01, Tambora, Jakarta Barat, Joko
(24) babak belur dihajar warga. Dia nekat mengambil barang eletronik
itu karena terdesak kebutuhan untuk ongkos pulang ke kampung halaman.
Selasa, 14 Januari 2014
Benteng Van der Wijk
Dari
namanya saja pasti sudah bisa ditebak kalau benteng ini merupakan Benteng
peninggalan Belanda. Benteng ini terletak di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Setelah
saya mencari beberapa informasi melalui browsing internet, akhirnya saya
menemukan sejarah tentang benteng van der wijk. Benteng ini merupakan benteng
pertahanan pada masa kolonial Belanda. Benteng ini dibuat kira-kira pada abad
ke 18. Tujuan dari dibangunnya Benteng ini jelas untuk memperkuat pertahanan
Belanda.
Nama
benteng ini diambil dari nama komandan yang kemungkinan berkuasa pada saat itu,
Van der Wijk. Namun ada juga yang mengaitkan benteng ini dengan Frans David
Cochius, seorang Jenderal yang bertugas di wilayah barat Bagelen. Ada yang
memperkirakan bahwa setelah masa kolonial Belanda berakhir tempat ini dijadikan
sebagai tempat untuk melatih pasukan oleh Jepang.
Ciri paling khas
dari Benteng ini adalah segi delapan/octagonal. Tinggi benteng mencapai 10
meter yang terdiri dari dua lantai. Hampir seluruh bangunan bentuknya adalah
tembok, termasuk atapnya yang berasal dari batu bata. Pada lantai satu terdapat
empat pintu gerbang, 72 jendela, 63 pintu antar ruangan maupun pintu keluar
benteng, 8 anak tangga ke lantai dua serta dua anak tangga darurat. Sedangkan di
lantai dua, terdapat 84 jendela,70 pintu penghubung dan empat anak tangga ke
bagian atap.
Sekarang, benteng
peninggalan Belanda yang identik dengan warna merah ini sudah menjadi tempat
wisata yang cukup popular kota
Gombong ini. Banyak orang yang datang ke tempat ini baik saat liburan maupun
hari biasa. Semoga pemerintah setempat dan warga Gombong serta para pengunjung
dapat terus melestarikan Benteng bersejarah ini.
Minggu, 01 Desember 2013
GO Green - Save Our Earth
Orang yang telah hidup beberapa
puluh tahun yang lalu mungkin pernah merasakan keadaan udara di bumi yang masih
segar, sejuk, dan belum banyak polusi. Namun sekarang dunia berubah. Banyak
polusi udara, suhu relatif panas sepanjang hari. Hal ini karena tindakan dari
manusia sendiri seperti membangun pabrik-pabrik industri, membuka lahan dengan
membakar hutan. Maka tempat untuk tumbuh pohon semakin sedikit, lalu suhu udara
menjadi panas, peristiwa ini sering disebut dengan global warming. Global
warming adalah efek pemanasan global yang menyebabkan suhu di daratan,lautan
dan di atmosfir bumi meningkat. Jika bumi tetap dibiarkan seperti saat ini maka
bukan tidak mungkin bencana akan melanda negri ini, atau bahkan seluruh dunia.
Oleh karena itu marilah kita
bersama-sama untuk menjaga bumi ini dengan kegiatan seperti menghemat energi.Hal
ini memerlukan kesadaran dari diri sendiri yang biasanya sulit dilakukan. Ini
juga bertujuan untuk kebaikan kita semua seperti kehidupan akan tetap
berlangsung dengan baik. Dan kita tidak kepanasan lagi, tidak lagi dilanda
kekeringan yang berkepanjangan serta generasi mendatang tetap bisa merasakan
keindahan dan kekayaan alam Indonesia ini.
Kesadaran pribadi turut mendukung keberhasilan program yang dicanangkan
pemerintah untuk menjadikan Indonesia Hijau kembali.
Menanggapi hal ini, saya akan
memulai dari hal-hal yang kecil dulu, seperti menghemat energi listrik yang
sangat sering kita gunakan. Selain itu, sebagai siswa pasti kita sudah tidak
asing lagi dengan yang namanya “kertas”. Setiap hari kita menulis catatan dan
lainnya di kertas. Kita juga tahu bahwa kertas terbuat dari bahan dasar kayu
pohon. Jika penggunaan kayu untuk memproduksi kertas berkurang, maka pohon yang
ditebang pun akan berkurang, sehingga hutan produksi akan tetap hijau.
Maka dari itu saya akan menghemat penggunaan kertas dengan tidak membuang-buang
kertas secara percuma.
Langganan:
Postingan (Atom)