Template by:
Free Blog Templates

Rabu, 19 Maret 2014

TODAY NEWS

Nyolong TV untuk Ongkos Mudik, Joko Sekarat Dihajar Warga

Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)

JAKARTA - Kepergok menggotong televisi dari rumah Then Venthius, di Jalan Kalianyar, RT 01, RW 01, Tambora, Jakarta Barat, Joko (24) babak belur dihajar warga. Dia nekat mengambil barang eletronik itu karena terdesak kebutuhan untuk ongkos pulang ke kampung halaman.

Joko menyelinap masuk ke dalam rumah pengusaha konveksi itu, saat rumah dalam kondisi sepi. Dia dengan santai masuk ke ruang tamu dan mengambil TV layar datar.

Namun naas, saat sedang memanggul barang curian, pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini tepergok oleh Ketua RT, Warsianto (46). Awalnya Warsianto tak curiga melihat pelaku. Dia langsung memberi tahu pemilik rumah, menanyakan apakah menyuruh orang untuk membawa televisi? Namun, korban membantah dan bergegas kembali ke rumah.

Warga lalu kompak mengejar pelaku yang belum jauh dari lokasi sambil meneriaki maling. Pencuri itu pun akhirnya tertangkap dan dihadiahi warga dengan bogem mentah. Puas mengakimi tersangka, Joko diserahkan ke Mapolsek Tambora.

Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Widharma Jaya, mengatakan berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya sudah beberapa kali melakukan aksi serupa. Sasarannya adalah rumah-rumah konveksi yang ditinggal pergi pemiliknya.

"Dia mencuri untuk makan sehari-hari dan buat ongkos pulang kampung," ujar Jaya, Kamis (20/3/2014).

Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti satu unit televisi merek LG seharga Rp1,5 juta, dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian yang ancaman hukumannya diatas lima tahun penjara. (ded)

Sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2014/03/20/500/957938/nyolong-tv-untuk-ongkos-mudik-joko-sekarat-dihajar-warga

Pendapat / Opini :

        Menurut saya, dalam hal ini tidak ada tindakan yang benar. Joko memang salah karena mencuri. Namun tindakan warga juga tidak bisa dibenarkan karena mereka menghakimi sendiri, apalagi memukuli Joko sampai sekarat. 

        Menurut saya jika terjadi hal seperti itu, lebih baik langsung saja diserahkan ke pihak yang berwajib, tidak perlu dipukuli.Selain itu Joko juga tidak seharusnya mencuri. Jika alasannya hanya seperti itu, menurut saya Joko bisa bekerja, meskipun dengan gaji yang tidak terlalu tinggi, dan jika masih kurang untuk pulang kampung, maka ia bisa meminjam uang kepada teman, saudara, atau bahkan tetangganya.

        Berdasarkan pernyataan AKP Widharma Jaya, bahwa Joko sudah beberapa kali melakukan tindakan tersebut, membuktikan bahawa ia merupakan orang yang malas dan cenderung mencari jalan pintas. Jadi pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa ini adalah :

-Jangan suka menghakimi sendiri orang yang bersalah, serahkan saja pada pihak yang berwenang.

-Jangan malas untuk berusaha jika masih ada jalan, karena kata jkt48, "Usaha keras itu tak akan mengkhianati"

-Jangan suka mencuri, karena itu merupakan tindakan yang tidak terpuji dan melanggar perintah Tuhan

     Sekian pendapat saya.

Selasa, 14 Januari 2014

Benteng Van der Wijk

        Dari namanya saja pasti sudah bisa ditebak kalau benteng ini merupakan Benteng peninggalan Belanda. Benteng ini terletak di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Setelah saya mencari beberapa informasi melalui browsing internet, akhirnya saya menemukan sejarah tentang benteng van der wijk. Benteng ini merupakan benteng pertahanan pada masa kolonial Belanda. Benteng ini dibuat kira-kira pada abad ke 18. Tujuan dari dibangunnya Benteng ini jelas untuk memperkuat pertahanan Belanda.
       Nama benteng ini diambil dari nama komandan yang kemungkinan berkuasa pada saat itu, Van der Wijk. Namun ada juga yang mengaitkan benteng ini dengan Frans David Cochius, seorang Jenderal yang bertugas di wilayah barat Bagelen. Ada yang memperkirakan bahwa setelah masa kolonial Belanda berakhir tempat ini dijadikan sebagai tempat untuk melatih pasukan oleh Jepang.
       Ciri paling khas dari Benteng ini adalah segi delapan/octagonal. Tinggi benteng mencapai 10 meter yang terdiri dari dua lantai. Hampir seluruh bangunan bentuknya adalah tembok, termasuk atapnya yang berasal dari batu bata. Pada lantai satu terdapat empat pintu gerbang, 72 jendela, 63 pintu antar ruangan maupun pintu keluar benteng, 8 anak tangga ke lantai dua serta dua anak tangga darurat. Sedangkan di lantai dua, terdapat 84 jendela,70 pintu penghubung dan empat anak tangga ke bagian atap.

     Sekarang, benteng peninggalan Belanda yang identik dengan warna merah ini sudah menjadi tempat wisata yang cukup popular kota Gombong ini. Banyak orang yang datang ke tempat ini baik saat liburan maupun hari biasa. Semoga pemerintah setempat dan warga Gombong serta para pengunjung dapat terus melestarikan Benteng bersejarah ini.

Minggu, 01 Desember 2013

GO Green - Save Our Earth



            Orang yang telah hidup beberapa puluh tahun yang lalu mungkin pernah merasakan keadaan udara di bumi yang masih segar, sejuk, dan belum banyak polusi. Namun sekarang dunia berubah. Banyak polusi udara, suhu relatif panas sepanjang hari. Hal ini karena tindakan dari manusia sendiri seperti membangun pabrik-pabrik industri, membuka lahan dengan membakar hutan. Maka tempat untuk tumbuh pohon semakin sedikit, lalu suhu udara menjadi panas, peristiwa ini sering disebut dengan global warming. Global warming adalah efek pemanasan global yang menyebabkan suhu di daratan,lautan dan di atmosfir bumi meningkat. Jika bumi tetap dibiarkan seperti saat ini maka bukan tidak mungkin bencana akan melanda negri ini, atau bahkan seluruh dunia.
            Oleh karena itu marilah kita bersama-sama untuk menjaga bumi ini dengan kegiatan seperti menghemat energi.Hal ini memerlukan kesadaran dari diri sendiri yang biasanya sulit dilakukan. Ini juga bertujuan untuk kebaikan kita semua seperti kehidupan akan tetap berlangsung dengan baik. Dan kita tidak kepanasan lagi, tidak lagi dilanda kekeringan yang berkepanjangan serta generasi mendatang tetap bisa merasakan keindahan dan kekayaan alam Indonesia ini. Kesadaran pribadi turut mendukung keberhasilan program yang dicanangkan pemerintah untuk menjadikan Indonesia Hijau kembali.
            Menanggapi hal ini, saya akan memulai dari hal-hal yang kecil dulu, seperti menghemat energi listrik yang sangat sering kita gunakan. Selain itu, sebagai siswa pasti kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya “kertas”. Setiap hari kita menulis catatan dan lainnya di kertas. Kita juga tahu bahwa kertas terbuat dari bahan dasar kayu pohon. Jika penggunaan kayu untuk memproduksi kertas berkurang, maka pohon yang ditebang pun akan berkurang, sehingga hutan produksi akan tetap hijau. Maka dari itu saya akan menghemat penggunaan kertas dengan tidak membuang-buang kertas secara percuma.
                                                AYO, SELAMATKAN BUMI KITA!!